Amanah


Ayat Qur'an tentang Amanah
Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu. ”Artinya mereka menolak menerima tawaran itu karena khawatir tidak bisa menjalankannya dengan baik lalu mendapat siksa. Atau, mereka takut mengkhianati amanat itu. 

Makna amanat dalam ayat tersebut adalah ketaatan ibadah dan kewajiban-kewajiban yang berkenaan dengan pahala atau siksa. Imam al-Qurthubi berkata, “Amanat itu mencakup semua kegiatan agama menurut yang shahih dari pendapat-pendapat ulama.” Dalam hal ini Ibnu Mas’ud berkata, “Amanat yang dimaksudkan ialah berupa amanat harta seperti barang-barang titipan dan yang lain-lain. Sesungguhnya amanat itu ialah mencakup semua kewajiban. Adapun yang paling berat nilainya adalah amanat harta.” 

Ibnu Darda’ berkata, “Mandi janabah juga termasuk bentuk dari amanat.” Hal ini ditegaskan oleh Ibnu Umar, “Karena pertama kali yang diciptakan Allah dari manusia ialah farjinya. ” Allah berfirman, “Dia adalah sebuah amanat, yang Kutitipkan kepadamu. 

Janganlah engkau menggunakannya kecuali secara hak. Kalau engkau menjaganya, maka Aku akan menjagamu.” Ibnu Abbas berkata: Amanat ditawarkan kepada Adam. Dikatakan, “Wahai Adam, jika engkau berbakti, maka ambillah ia beserta segala yang ada di dalamnya. Namun jika engkau durhaka, Aku akan menyiksamu.” Adam menjawab, “Aku menerimanya berikut segala yang ada di dalamnya, wahai Allah. ” Lalu tidak lama berselang, tetapi pada hari itu juga, antara ashar dan maghrib, ia telah memakan buah sejarah. Seandainya tidak diikuti oleh rahmatNya, Allah menerima taubatnya dan memberinya hidayah, maka entah apa yang terjadi. Kata amanat adalah musytaq (bersumber) dari kata iman. Barangsiapa yang memelihara amanat Allah, tentu Allah akan memelihara imannya.” Sebuah syair perlu untuk direnungkan:
Syair

Celaka bagi orang yang puas dengan khianat secara cepat, dan berpaling dari sikap menjaga amanat di lambungnya. Dia membuang jauh sikap keberagaman dan harga diri, lalu silih berganti bencana masa datang padanya.

Penyair lain berkata:

Syair

Alangkah rusaknya perangai orang yang puas dengan khianat, dia tidak akan melihat kecuali kejadian-kejadian yang memukul.

Tidak henti-hentinya bencana akan turun selama-lamanya pada orang yang culas, dalam menjaga kepercayaan atau orang yang mengingkari perjanjian. Rasulullah saw. bersabda, 

“Seorang mukmin ditabiatkan dengan segala macam budi pekerti selain khianat dan bohong.” Bersabda pula Rasulullah saw. “Tidak putus-putusnya umatku dalam kebaikan selagi mereka tidak memandang amanat sebagai keuntungan dan sedekah sebagai kerugian.” Dalam riwayat lain, Rasulullah juga berpesan, 

“Sampaikanlah amanat kepada orang yang telah memberi amanat kepadamu dan jangan mengkhianati orang yang telah mengkhianatimu.” Dalam dua kitab shahih, Abu Hurairah ra. meriwayatkan, sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda, “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: Jika berbicara ia bohong, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanat dia berkhianat.” Memelihara amanat merupakan sifat malaikat muqarrabin, sifat para nabi dan para rasul serta kebiasaan orang-orang yang berbuat baik dan bertakwa. 

Allah berfirman:
Surat An Nisa' 58
Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu untuk menyampaikan beberapa amanat kepada orang yang memilikinya. [QS. An Nisa’ 58]

Para mufassirin (ulama tafsir) berpendapat bahwa ayat tersebut mencakup berbagai pokok agama. Orang yang dimaksudkan dalam ayat itu adalah semua orang-orang mukailaf (orang Islam yang sudah baligh); baik penguasa atau bukan. 

Wajib bagi para penguasa untuk berbuat adil pada orang yang teraniaya dan menjelaskan tentang hak-haknya. Hal itu adalah sebuah amanat. Menjaga harta benda orang Islam, lebih-lebih harta anak yatim juga kewajiban mereka. Wajib bagi para ulama untuk mengajarkan kepada orang-orang awam tentang hukum-hukum agama, hal itu pun amanat. Allah telah memilih para ulama untuk menjaganya. 

Wajib atas orang tua memelihara anaknya dan mendidik secara baik, karena adalah adalah amanat bagi orangtua. Rasulullah saw. bersabda, “Kamu semua adalah penjaga dan akan ditanya mengenai barang yang dijagai’ Kesimpulannya, bahwa lawan dari amanat adalah khianat. Khianat adalah sebuah kejahatan yang dapat menggelapkan mata hati. Jika seseorang tidak mampu meninggalkan perbuatan jahatnya itu, maka ia tak akan mungkin mampu menggunakan mata batinnya.
Meninggalkan Syubhat
Membuka Mata Bathin
Pengharapan

Postingan populer dari blog ini

HINDARI BERAMAL DEMI MENCARI POPULARITAS

Keagungan dan Keindahan Ilahi | Menundukan Diri Sendiri | Wasiat dari Wali Allah Syeh Abdul Qadir Al-Jailani

Ketika Anda Terhalang Mengenal Allah

Arti Kesehatanmu

Etika Bisnis